Selasa, 24 Februari 2015

Struktur Organisasi Puskesmas


Figure 4 Empat Tahap Evaluasi Kirkpatricks




            Model evaluasi Kirkpatricks menjadi pedoman untuk evaluasi pelatihan peer to peer bagi komunitas kader kesehatan di bidang kesehatan jantung. Model empat tahap evaluasi pelatihan dari Kirkpatricks menggunakan metode evaluasi pelatihan dan pembelajaran. Model tersebut memberikan peluang untuk mengukur efektivitas pelatihan dan mengidentifikasi area perbaikan. Empat tahapan evaluasi meliputi (a) reaksi: apakah suka atau tertarik terhadap pelatihan yang telah dilakukan?, (b) pembelajaran: apakah terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan?, (c) perilaku: apakah informasi dan kemampuan yang baru dimiliki digunakan secara berkelanjutan? dan (c) hasil: apakah berdampak pada inisiatif untuk mempraktekkan menjadi semakin besar?. Model evaluasi Kirkpatricks dapat digunakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari suatu pelatihan. 

Figure 3 More Conventional Pathway from P4P Financing Intervention to Expected (WHO)



            Sub sistem pembiayaan memberikan pengaruh yang besar terhadap sub sistem pelayanan kesehatan. Pembiayaan mendukung terciptanya pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan pelayanan yang berkualitas maka dapat membentuk persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan sehingga respon masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan menjadi semakin meningkat. Penggunaan pelayanan kesehatan semakin masif sehingga cakupannya semakin luas, oleh karena itu memicu peningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Gambar tersebut juga memberikan contoh bahwa satu atau dua sub sistem  saja sangat berkontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat.

Kamis, 19 Februari 2015

Figure 2 Stages of Health Workforce Development (WHO)


Salah satu upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia agar dapat memberikan pelayanan yang baik adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan komponen input untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia.  Peningkatan kinerja dipengaruhi oleh supervisi, kompensasi, dukungan sistem dan pembelajaran berkelanjutan. Melalui upaya-upaya tersebut dapat mempengaruhi kinerja sumber daya manusia yang meliputi ketersediaan, kompetensi, respond an produktivitas. 

Figure 1 Human Resources for Health Framework (WHO)



Pendidikan merupakan bagian dari sistem manajemen sumber daya manusia yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara kemampuan sumber daya manusia. Ada beberapa area intervensi pendidikan yang bisa dilakukan meliputi pengembangan dan standarisasi bahan pelatihan, pendidikan pra-pelayanan untuk kebutuhan kesehatan, pelatihan selama pelayanan sebagai bagian dari pendidikan yang berkelanjutan, kekuatan pelatihan serta pelatihan untuk komunitas sumber daya manusia kesehatan dan pemberi pelayanan non formal.

Review of Journal


Judul  :
Human Resource Management in Health and Performance of Work Process in the Primary Health Care—An Efficiency Analysis in a Brazilian Municipality (Thiago et al, 2014)

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana manajemen praktik sumber daya manusia dalam bidang kesehatan dapat dihubungkan dengan efisiensi dalam pemenuhan proses kerja tim kesehatan keluarga dalam strategi Puskesmas Kota Brazilia. Analisis menggunakan indikator skor efisiensi sumber daya manusia yang berasal dari Data Envelopment Analysis (DEA). Model analisis berdasarkan dimensi struktur, proses sebagai sumber informasi kualitas pemberian pelayanan merujuk pada model evaluasi pelayanan kesehatan Donabedian. Hasilnya adalah terdapat indikasi bahwa investasi dalam pelatihan profesionalisme dan fiksasi doktor dapat berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan indeks efisiensi yang diperoleh dari tim kota brazilia. 
https://www.scribd.com/doc/256345487/Journal-of-Health-Management-2014-Rocha-365-79